Beternak murai batu menjadi salah satu bisnis yang cukup menarik karena memiliki banyak peminat dari para kicau mania. Untuk Anda yan baru memulai, simak panduan cara beternak murai batu dalam 6 langkah mudah berikut.
-
Memilih Lokasi
Lokasi menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam beternak burung kicau, termasuk murai batu. Syarat utama lokasi untuk beternak murai batu adalah berada di lokasi yang agak sunyi. Suara dari kendaraan atau bengkel yang terus-menerus dapat membuat burung stress dan malas berkicau. Murai batu juga terkenal egois, tidak mau dicampur satu lokasi dengan burung lainnya. Yang paling penting, pastikan lokasinya aman dari pencuri atau binatang liar. Posisi di halaman belakang atau samping rumah menjadi tempat yang tepat untuk peternakan ini.
-
Menyiapkan Kandang
Ada 3 ukuran kandang yang dapat Anda pilih, tergantung luas lokasi ternak murai batu yang Anda siapkan.
- Tipe kecil (P x L x T = 60 x 60 x 60)
- Tipe sedang (P x L x T = 100 x 200 x 200)
- Tipe besar (P x L x T = 200 x 200 x 300)
Semakin besar akan semakin baik dan umumnya semakin bertambah usia, burung membutuhkan ruangan yang lebih besar.
Cara membuat kandang ternak murai batu adalah dengan membuat kamar-kamar yang disekat dengan triplek. Bagian terbuka hanya bagian depan yang ditutup dengan kawat jaring. Pastikan kandang tidak mudah terkena angin secara langsung. tapi tetap memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam kandang. Di dalam kandang hendaknya ada sirkulasi untuk air minum, sarang, dan tiang untuk bertengger. Juga tak kalah penting adalah lampu untuk menjaga udara tetap hangat saat malam atau hujan. Agar tidak mengundang asam dan bau, lantai kandang ternak murai batu dapat dilapisi pasir yang dicampur dengan sedikit gamping.
-
Memilih Induk Murai Batu
Jika Anda baru mulai beternak murai batu, tak usah risaukan kualitas kicauan dari indukan. Selama indukan sehat dan dapat bereproduksi, hal itu sudah cukup. Setelah proses penangkaran dan peternakan berjalan, Anda dapat meng-upgrade kualitas dengan menggunakan garis keturunan juara.
Minimalnya ciri indukan murai batu jantan maupun betina yang baik adalah sebagai berikut
- Jinak, berasal dari penangkaran atau peternakan, bukan hasil tangkapan sehingga tidak mudah
- Usia cukup dewasa (di atas 2-3 tahun) sehingga sudah mampu bereproduksi denganbaik
- Tidak ada cacat secara fisik maupun
- Lincah, gesit, dan tidak ada tanda-tanda
-
Pemberian Pakan
Sebaik-baiknya pakan burung kicau, termasuk murai batu, adalah yang alami. Karena murai batu termasuk karnivora, pakan alaminya adalah serangga dan jenis ulat atau larva. Anda dapat memberikan jangkrik, cacing, ulat, atau kroto yang menjadi makanan favoritnya. Makanan pelengkap seperti por dan vitamin dapat ditambahkan setiap jangka waktu tertentu atau sewaktu-waktu saat dibutuhkan. Perhari minimal murai batu membutuhkan makan 1/10 dari berat badannya. Tapi banyak juga peternak yang memberikan settingan porsi makanan sesuai dengan semaunya burung tersebut.
-
Mengawinkan Induk Murai Batu
Cara menjodohkan induk murai batu sangat mudah, yaitu dengan mendekatkannya di dalam sangkar dan diberi pembatas. Jika memang cocok dan birahi, kedua indukan akan sering saling mendekat, bahkan tidur berdekatan. Saat birahi, keduanya akan berkicau dan saling berbalas tanpa henti. Tahan dan jangan dicampur terlebih dahulu selama 1-2 minggu. Setelah yakin, Anda dapat meletakkannya dalam 1 kandang tanpa sekat selama 2-3 hari.
-
Memelihara Anakan
Anakan murai batu yang baru menetas dapat dibiarkan bersama induknya. Kecuali jika induknya terlihat tidak suka dan memusuhi anak, maka harus dipisah setelah 5-7 hari. Jika bersama induknya, maka porsi makanan alami di kandang itu perlu ditambah. Kalau digabung, pastikan siapkan semacam kotak inkubator yang hangat dari kayu atau kardus.
Pemberian pakan untuk anakan murai batu antara 3-5 kali sehari atau sesuai kebutuhan. Minumnya biasanya sebanyak 4-5 kali dari berat makanannya. Perkembangan anakan murai batu mulai dari disuapi, makan sendiri, makan pur basah, lalu pur kering. Setelah itu dapat dipisah kandang masing-masingnya.
Nah, demikian 6 langkah mudah cara beternak murai batu yang dapat Anda praktekkan sebagai peternak pemula. Jangan lupa untuk selalu belajar dari peternak lainnya. Semoga bermanfaat.