Dalam pelajaran IPA, khususnya Biologi, tentunya kalian terbiasa dengan istilah-istilah yang selalu muncul, terlebih lagi istilah yang muncul menggunakan bahasa latin yang tidak kalian pahami. Dalam biologi, hal tersebut merupakan kesulitan tersendiri untuk dipelajari. Istilah-istilah seperti Oryza sativa, Zea mays, Arachis hypogaea dan Manihot esculenta, pasti sering kalian temui dalam pelajaran Biologi. Ya istilah-istilah itu adalah nama ilmiah dari berbagai tumbuhan, yaitu padi, jagung, kacang tanah, dan ubi kayu. Nah, sebenarnya kenapa sih harus ada nama ilmiah? Untuk apa? Dan bagaimana penulisan nama ilmiah yang benar? Dalam artikel kali ini, kami akan mencoba memberi penjelasan mengenai nama ilmiah, fungsi nama ilmiah, tata penulisan, serta contoh nama-nama ilmiah pada tumbuhan dan hewan.
-
Pengertian Nama Ilmiah
Menurut wikipedia Indonesia, Nama ilmiah (scientific name) adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Pengertian lainnya yaitu, nama ilmiah merupakan nama untuk setiap makhluk hidup yang dibuat seragam (dalam satu bahasa) dan berlaku universal. Nama ilmiah pada umumnya menggunakan bahasa Yunani dan Latin.
-
Fungsi Nama Ilmiah
Seperti dijelaskan diatas, nama ilmiah merupakan nama baku yang bersifat universal. Maka dari itu, adanya nama ilmiah ini berfungsi agar makhluk hidup dapat dikenali dengan mudah. Karena apabila makhluk hidup dinamai dengan nama-nama lokal, maka akan menimbulkan kekacauan dalam hal komunikasi secara ilmiah. Contohnya, di Negara kita sendiri yang memiliki ragam bahasa, buah bernama kersen mempunyai julukan berbeda di setiap tempat, di Jakarta kersen dikenal dengan nama ceri (karena bentuknya yang seperti buah ceri), di Madura orang menyebutnya sebagai kersen baleci, di jawa tengah disebut dengan talok, padahal itu berasal dari satu buah yang sama hanya penyebutannya saja yang berbeda. Nah, hal seperti itulah yang menyebabkan kerancuan dalam hal komunikasi ilmiah, maka dari itu diperlukan nama ilmiah untuk mempermudah penyebutannya secara umum atau baku. Kersen sendiri memiliki nama ilmiah Muntingia calabura.
-
Tata Penulisan Nama Ilmiah
Dalam menamai makhluk hidup menggunakan nama ilmiah digunakan sistem penamaan yang disebut binomial nomenclature atau sistem tata nama ganda. Prinsip penting dalam sistem ini adalah setiap makhluk hidup memiliki nama yang terdiri dari dua kata, dimana kata pertama menunjukkan nama genus (marga), sedangkan nama kedua menunjuk ke nama spesies (jenis individu).
Umumnya, ketika kita menuliskan nama ilmiah, nama genus diawali dengan huruf kapital, dan nama spesies diawali dengan huruf kecil. Apabila penulisannya menggunakan komputer, maka harus di cetak miring (contoh : Oryza sativa), namun apabila penulisannya secara manual/tulis tangan maka nama ilmiah harus diberi garis bawah (contoh : Oryza sativa).
-
Contoh Nama-Nama Ilmiah
Berikut beberapa contoh nama-nama ilmiah tumbuhan dan hewan :
Tumbuhan
- Lidah Buaya : Aloe vera
- Pakis haji : Cycas rumphii
- Jati : Tectona grandis
- Mahoni : Swietenia mahagoni
- Pohon karet : Hevea brasiliensis
- Cendana : Santalum album
- Sirih : Piper betle
- Randu : Ceiba petandra
- Pinus : Pinus mercusii
- Pegagan : Centella asiatica
Hewan
- Gajah : Elephas maximus
- Jerapah : Giraffa camelopardalis
- Unta : Camelus dromedarius
- Kucing : Felis catus
- Sapi : Bos taurus
- Kerbau : Bubalus bubalis
- Zebra : Equus quagga
- Buaya : Crocodylus porosus
- Anjing : Canis lupus
- Ayam : Gallus gallus